Selasa, 28 Juli 2015

Kisah Sirah Nabi Muhammad -PENYERBUAN- 22

Judul ke 22

  PENYERBUAN

Ternyata, apa yang diharapkan Abrahah tidak terjadi. Orang-orang Arab sudah sangat mencintai rumah purba Ka'bah sehingga mereka tidak dapat berpaling ke rumah suci lain, betapa pun indahnya bangunan itu dibuat. Orang-orang Arab merasa ziarah mereka tidak sah jika tidak mengunjungi Ka'bah. Bahkan penduduk Yaman sendiri tidak mengindahkan rumah suci baru itu.
 Seperti biasa, Mereka tetap berbondong-bondong berziarah ke Mekah.

"Tidak ada jalan lain!" geram Abrahah. "Gerakkan pasukan Gajah kita! Serbu dan hancurkan Ka'bah! Aku sendiri yang akan memimpinnya! Jika bangunan tua itu hancur dan rata dengan tanah, orang-orang Arab tidak akan punya pilihan lain selain datang ke tempat kita!"

Saudara tercinta, sang Penguasa Yaman memang ditakuti orang karena pasukan gajah yang dimilikinya. Abrahah sendiri naik di atas seekor gajah yang paling besar dan kuat.

"Maju!" Perintahnya.

Terompet pun membahana dan bumi seolah pecah oleh gemuruh pasukan yang maju ke medan perang. Mendengar keberangkatan pasukan ini untuk menghancurkan Ka'bah, penduduk Jazirah Arab terkejut bukan kepalang. Walaupun tahu pasukan Abrahah begitu kuat, jiwa kepahlawanan orang-orang Arab menjulang di hadapan musuh.

Dzu Nafar seorang bangsawan Arab, mengerahkan pasukannya untuk menahan gerak maju Abrahah. Akan tetapi, ia dikalahkan dan ditawan. Nufail bin Habib Alkhath'ami memimpin pasukan Kabilah Syahran dan Nahis. Namun ia juga dikalahkan dan dijadikan penunjuk jalan pasukan Abrahah.

Saudara tercinta, apa yang akan dilakukan Abdul Muthalib ketika mendengar sebuah pasukan besar datang menuju negerinya untuk menghancurkan rumah suci Ka'bah?

----To Be Continued----

Ensiklopedia Mini :

*Al Qullayus*

Al Qullayus adalah nama gereja yang dibangun Abrahah agar orang tidak pergi haji ke Mekah, tetapi ke gereja ini. Mengetahui maksud Abrahah ini, bangsa arab  marah karena kecintaan mereka pada Ka'bah sudah mendarah daging.  Bahkan seseorang dari suku Kinani malah  pergi memasuki Al Qullayus dan membuat kerusakan di dalamnya. Peristiwa inilah yang memicu Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku (Kelahiran Rasulullah) jilid 44-45

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Daftar Isi Sirah Nabawiyah

BAB I

  1. LETAK MEKAH
  2. JAZIRAH ARAB
  3. Badui
  4. KEBERANIAN NABI IBRAHIM
  5. NABI IBRAHIM AS, DAN BUNDA SARAH
  6. NABI IBRAHIM AS BERANGKAT KE MEKKAH
  7. SUMUR ZAMZAM
  8. Penyembelihan Ismail
  9. Membangun Ka'bah
  10. KETURUNAN NABI ISMAIL AS
  11. NENEK MOYANG NABI MUHAMMAD SAW
  12. PERCAYA TAKHYUL
  13. GEMAR MABUK DAN BERJUDI
  14. Perampok kejam dan tidak sopan
  15. MUTHOLIB
  16. ABDUL MUTHALIB
  17. MENGGALI SUMUR ZAMZAM
  18. MENEMUKAN ZAMZAM
  19. BERNAZAR
  20. TEBUSAN SERATUS UNTA
  21. SI PENGUASA YAMAN
  22. PENYERBUAN
  23. SIKAP PENDUDUK MEKAH
  24. KEHANCURAN ABRAHAH
  25. SILSILAH NABI MUHAMMAD
  26. GADIS YANG MEMINANG
  27. Pernikahan Abdullah dengan Aminah
  28. KEMATIAN ABDULLAH
  29. KELAHIRAN MUHAMMAD
  30. YANG MENYUSUKAN

  31. KEBERKAHAN
  32. MUHAMMAD KEMBALI KE DUSUN
  33. PEMBELAHAN DADA

Senin, 27 Juli 2015

Sirah Nabawiyah 2 - ZAINAB - 33

ZAINAB

Zainab adalah putri tertua Rasulullah. Ia menikah dengan sepupunya. Abu Al Ash bin Rabi. Ibu Abu Al Ash bernama Halah. Ia adalah kakak perempuan Bunda Khodijah. Pernikahan itu berlangsung jauh sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang Rasulullah. Adik-Adik tersayang , kisah cinta Zainab dan Abu Al Ash menjadi masyhur karena gelombang kesulitan yang kemudian mereka hadapi.

Abu Al Ash afalah orang yang jujur. Bisnisnya maju dan ia berpeluang menjadi seorang yang sangat sukses dalam berdagangan. Namun , ketika Rasulullah mulai memperkenalkan islam, Abu Al Ash tetap menyembah berhala. Sementara itu, Zainab bersegera memeluk agama baru itu. Ketika Islam makin menyebar, perlawanan kaum Quraisy semakin kuat. Ummu Jamil ,Istri Abu Lahab,   menyerukan agar Abu Al Ash menceraikan istrinya. Namun,    Abu Al Ash menolak.

Dalam perang Badar , Abu Al Ash menjadi prajurit Quraisy menghadapi pasukan Muslim. Abu Al Ash ter tangkap dan dibawa sebagai tawanan . Zainab yang masih tinggal di mekah mengirimkan kalung ibunya untuk menebus Abu Al Ash .Rasulullah amat terharu melihat kalung Almarhum Khodijah.

"Kalau kalian berpendapat tawanan ini sebaiknya dibebaskan tanpa uang tebusan, bebaskanlah dia, " kata Rasulullah kepada para sahabat.

Para sahabat terdiam . Uang tebusan biasanya berjumlah sangat besar. Jika Abu Al Ash dibebaskan tanpa uang tebusan , itu berarti mengurangi jatah uang untuk para sahabat Rasulullah. Padahal , mereka telah mempertaruhkan nyawa dalam perang. Apalagi saat itu banyak sahabat yang masih hidup melarat karena kekayaan diambil kaum Quraisy ketika mereka berhijrah ke madinah. Namun , para sahabat mengerti bahwa uang bukanlah tujuan mereka berpegang . Terlebih , mereka tidak ingin melihat Rasulullah berduka memikirkan perasaan putrinya. Para sahabatpun segera membebaskan Abu Al Ash.

Allah kemudian melarang pernikahan antara wanita muslim dengan seorang kafir.   Mengetahui hal itu, Zainab pun meninggalkan Abu Al Ash dan pergi ke madinah untuk bergabung dengan ayahnya . Tentu , Zainab dan Abu Al Ash amat menderita karena harus berpisah. Namun bagi Zainab, firman Allah berada di atas derita pribadi. Abu Al Ash pun melepas Zainab justru karena ia amat mencintai istrinya.

-------bersambung---------

Ensiklopedia Mini

Abu Al Ash Masuk Islam

Suatu ketika, kafilah dagang Abu Al Ash memohon bantuan Zainab di madinah. Saat itulah Abu Al Ash kemudian memeluk Islam. Mereka dikaruniai seorang putra bernama Ali yang wafat ketika bayi dan seorang putri bernama Umamah.

Sumber ; Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda) halaman  66-67

Sygma Daya Insani

Sirah Nabawiyah - Zaid bin Haritsah - 32

👳Zaid bin Haritsah👳

Suatu hari, keponakan bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah bunda Khadijah dalam keadaan mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya dengan baik.

Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan cara diculik.

Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang dengan ibunya ketika datang para perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di Pasar Ukazh, Mekah, tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullah SAW, orang yang amat Zaid cintai.

Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu. Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya mengganggap Zaid seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun, secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.

Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya.

"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya."

Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga mengangkat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad. Kelak, ketika Islam datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Maha Adil Allah Yang Agung.

-----bersambung-----

Ensiklopedia Mini :

🏇Syahid pada Perang Mu'tah🏇

Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, ia gugur sebagai syuhada ketika menjadi panglima pasukan Muslim pada Perang Mu'tah melawan pasukan Romawi.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 64-65

Kuis Anak Muslim

yuuuk Siapa mau jawab pertanyaan ini???

1.  Siapakah Nabi yang merupakah Keluarga Luqman (QS Luqman)?

2.  Apa nama lain Al Qur'an yang artinya pembeda?

3.  Surat apakah yang dikenal dengan silsilah nasab Allah SWT?

4.  Binatang apakah yang menjadi perantaraan mukjizat Nabi Shalih as.?

5.  Siapakah sahabat yang menuliskan wahyu pertama Rasulullah saw?

6.  Berapa kalikah nama Rasulullah saw disebutkan dalam Al Qur'an?

7.  Surat apakah yang pertama kali diturunkan secara lengkap kepada Rasulullah saw?

8.  Siapakah sahabat yang merdu suaranya ketika membaca Al Qur'an sampai membuat Rasulullah saw menangis?

9.  Siapakah satu-satunya wanita yang disebutkan dalam Al Qur'an?

10. Siapakah penulis pertama tafsir Al Qur'an?

Jawaban

1. Nabi Ayyub
2. Al Furqaan
3. Al Ikhlas
4. Unta betina
5. Ali bin Abi Thalib
6. 5 Kali (1 kali Ahmad, 4 Kali Muhammad)
7. Al Fatihah
8. Abdullah bin Mas'ud
9. Siti Maryam
10. Sa'id bin Jarir

grup wa ODOS

Sirah Nabawiyah 2 - RUMAH TANGGA MUHAMMAD - 31

"RUMAH TANGGA MUHAMMAD"

  Saudaraku pecinta Rosulullah, Muhammad selalu membuat suasana rumah nya menjadi hidup dgn canda dan keramahan. Beliau suka berkelakar kepada siapapun. Bukan hanya kepada istri dan putri -putri nya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya.

  Anas bin Malik adalh pembantu rumah tangga Muhammad setelah beliau diangkat menjadi Rosulullah dan hijrah ke Madinah. Dia pernah ikut keluarga Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam selama dua belas tahun. Dengarlah yang Anas katakan, "Saya melayanini Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sejak saya berusia delapan tahun. Selama dua belas tahun, beliau belum pernah memarahi saya satu kali pun walau saya melakukan kesalahan".

  "Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam paling suka makan sambil duduk bersila di lantai," kata Anas bin Malik lagi. Beliau paling suka makan bersama. Beliau pernah berkata, "Sungguh malang orang yang makan sendirian,"

   "Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam gemar makan daging, tetapi beliau lebih sering menyantap kurma dan minum susu. Jika ada yang menyuguhinya semangkuk susu, beliau akan berkata, "Allah memberi rahmat pada susu. Mudah - mudahan masih ada lagi,"

  Saudaraku pecinta Rosulullah, sejak muda, Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam amat gemar memakai parfum. Bau wewangian itu akan membuat orang- orang di sekitar nya merasa senang. Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menyukai baju berwarna merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga gemar memakai serban dengan salah satu ujungnya menggelantung di antara pundak. Beliau tidak pernah menggunakan baju yang seluruh nya terbuat dari sutra.

Saudaràku pecinta Rosulullah, kemudian datang lah satu orang yang amat Muhammad sayangi.Begitu sayangnya sampai beliau mengangkat nya sebagai anak. Siapakah orang yang beruntung itu ?

----- Bersambung ----

Eñsiklopedia mini

Siwak

Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam amat bersih. Beliau sangat sering berwudhu. Pakaian nya juga tidak pernah kotor. Beliau selalu membawa siwak kemana - mana. Siwak adalah batang semak gurun sebesar pensil. Siwak digunakan untuk membersihkan gigi. "Kalau saya tidak ingin nanti memberatkan umat, saya akan mewajibkan kegiatan membersihkan gigi" sabda Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kemudian.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( masa muda ) halaman 62-63

Sirah Nabawiyah 2 - Putra - putri Muhammad - 30

 "Putra - putri Muhammad"

Saudaraku pencinta Rosulullah, Bunda Khadijah adalah wanita yang terbaik. Beliau wanita yang penuh kasih, setia, dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk suami tercinta. Setelah 15 tahun berumah tangga, beliau melahirkan 6 orang anak. Mereka adalah Ruqayyah, Zainab, Ummu Kalsum, Fatimah, Qasim, dan Abdullah. Namun, Qasim dan Abdullah wafat ketika mereka masih bayi, sedangkan keempat anak perempuan yang lain tetap hidup hingga dewasa. Kita dapat membayangkan betapa sedihnya Muhammad dan Bunda Khadijah.

Ketika pulang ke rumah dan duduk di samping Bunda Khadijah, Muhammad sering melihat kesedihan di wajah istrinya. Saat itu, mempunyai anak laki-laki bagi masyarakat jahiliyah adalah hal yang penting dan dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Sebaliknya, mempunyai anak perempuan adalah hal yang amat memalukan, bahkan banyak orang yang memilih mengubur bayi perempuannya hidup-hidup daripada memeliharanya.

Tentu saja Muhammad dan Bunda Khadijah tidak merasa malu memiliki anak-anak perempuan. Mereka menyayangi semua anak mereka tanpa pilih kasih. Apalagi putri bungsu mereka,  Fatimah yang saat itu baru berusia 5 tahun, adalah anak cantik dan sedang lucu-lucunya. Hanya saja, kehilangan dua anak laki-laki yang masih bayi merupakan derita yang berat bagi orangtua manapun.

Untuk mengusir rasa sedih yang sering datang merundung itu, apa yang dilakukan Muhammad?

== to be continued ==


Ensiklopedi Mini:

"Kekayaan Terbesar"

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam pernah berkata bahwa kekayaan terbesar adalah istri yang shalehah. Bunda Khadijah adalah kekayaan terbesar Rasulullah, pada saat-saat paling sulit dalam hidupnya.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 hal. 60 - 61

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - HAJAR ASWAD - 29

" HAJAR ASWAD "

Ayah Bunda, ternyata yang datang pertama kali sekali dari pintu Shafa adalah Muhammad. Orang-orang pun bersorak lega.

"Ini dia Al Amin!" seru mereka. "Ia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima putusannya."

Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang mereka alami. Muhammad yang saat itu belum berumur 30 tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan bijaksana. Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan pada mata setiap orang dari masing-masing kabilah Quraisy. Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil keputusan, akan terjadi pertumpahan darah diantara kabilah-kabilah itu.

Muhammad berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Tolong bawakan sehelai kain."

Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan menghamparkan kain itu. Ia lalu mendekati Hajar Aswad. Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah kain.

"Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini," kata beliau lagi.

Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan bersama-sama mengangkat Hajar Aswad. Di tempat Hajar Aswad semula berada, Muhammad mengangkat dan meletakkannya kembali.

Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan Muhammad yang adil itu.
Demikianlah Ayah Bunda, pada waktu mudanya, Rasulullah SAW telah menjadi orang yang cerdas dan bijaksana.
----bersambung----

Ensiklopedi Mini :

" Hajar Aswad "

Tanggal 18 Januari 930 muncul 1.500 orang gerombolan Sekte Qaramithah yang menyusup dalam rombongan jamaah haji. Enam hari kemudian, mereka mencuri dan menyandera Hajar Aswad. Lebih dari dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 951Masehi, Khalifah Al Mansur dari Dinasti Fathimiyyah menebusnya dengan harga luar biasa dan mengembalikannya ke Mekah.

Sumber :
Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman 58-59

Sirah Nabawiyah 2 - MEMBANGUN KA'BAH - 28

MEMBANGUN KA'BAH.    

Sodaraku tercinta, pengerjaan sudut -sudut ka'bah dibagi dalam 4 bagian. Setiap kabilah masing-masing mendapat satu sudut yang harus dirombak Dan dibangun kembali.Pemugaran ka'bah dimulai dengan memindahkan patung Hubal dan patung kecil lainnya.Setelah itu,dilanjutkan debgan membersihkan pelataran dan membongkar dinding serta fondasi.Muhammad ikut terlibat dalam pekerjaan yang berlangsung berhari -hari  itu.                                    

     Ada sebuah batu fondasi  berwarna hijau yang tidak bisa dibongkar   dengan cara apapun, batu itu mereka biarkan.selanjutnya, didatangkanlah  batu -batu granit biru dari bukit sekitar. sebuah bahan pencampur semen bernama bitumen yang didatangkan Dari Syria pun mulai digunakan.Pemugaran ka'bah ini sebenarnya   lebih menyerupai perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim 'alaihisalam Dan Nabi Ismail 'alaihisalam.            
     Fondasi ka'bah ditinggikan sampai 4 hasta ditambah satu jengkal atau sekitar 2 meter. Kedalamnya di urug tanah menjadi lantai yang sulit di capai air jika banjir datang kembali. Bersamaan dengan itu,pintu disisi timur lautpun diangkat setinggi fondasi.Dinding dinaik kan  sampai delapan belas hasta. Saat itulah ka'bah mulai  diberi atap dengan ditopang dua deret tiang kayu yang masing-masing terdiri atas tiga buah tiang  atas bekas kapal yang tandas itu. Sebuah tangga naik Turun juga disiapkan. Kini Ka'bah bebas Dari banjir. Isinya terlindung dari hujan,panas, Dan tangan jahil pencuri.    

     Pembagunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai dinding tembok mencapai tinggi satu setengah meter dan tiba saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ditempat  ketempat semula disudut timur. Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan,berebutlah kabilah untuk melaksankannya. Kabilah Abdu Dar merasa lebih berhak dari pada kabilah lain sehingga kedua kelompok saling beradu mulut sampai suasana menjadi semakin panas.

     Di tengah keadaan itu,muncul Abu Umayah bin Mughirah. Ia adalah orang tua yang dihormati dan dipatuhi. Ia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua pihak,"Serahkannlah putusan kamu ini  ditangan orang yang pertama sekali memasuki pintu shafa."

Orang -orangpun menoleh dan menanti.siapakah yang  kiranya akan datang pertama kali?  

   ---bersambung---

Ensiklopedi mini
Minuman tidal beralkohol
Ada sumber yang mengatakan bahwa dalam pernikahan Muhammad Dan Khadijah, minuman yang dihidangkan adalah minuman  temuan Baru Abdullah bin Jud'an yang tidak beralkohol .penemuan resep  ini dari Persia.

Sumber:
Muhammad Teladanku (masa muda) jilid 2 hal 56-57
Sygma  Daya Insani Jawa Barat

Sirah Nabawiyah 2 - Baqum Si Pedagang Romawi - 27

"Baqum Si Pedagang Romawi"

Saudaraku tercinta, Muhammad bukanlah orang yang suka berpangku tangan, tetapi turut aktif bergaul dengan masyarakat. Suatu hari, terjadilah sebuah peristiwa yang membuat nama Muhammad menjadi semakin harum. Peristiwa itu didahului oleh banjir besar yang melanda Mekah. Bukit-bukit di sekitar Mekah tanpa ampun menumpahkan air hujan yang jarang turun itu ke kota yang tepat berada di bawah. Banjir itu menyebabkan dinding Ka'bah yang memang sudah lapuk jadi retak dan terancam runtuh.

Sebenarnya, sebelum banjir tiba, sudah ada pemikiran untuk memperbaiki Ka'bah, tetapi orang-orang takut apabila Tuhan Ka'bah marah. Setelah banjir, tidak bisa dielakkan lagi bahwa dinding Ka'bah harus diperbaiki dan ditinggikan. Sudah menjadi taqdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwa waktu itu juga tersiar berita ada sebuah kapal Romawi terdampar di Laut Merah, dekat dengan pelabuhan Syu'aibah. Kapten kapal Romawi itu adalah seorang Nasrani yang berasal dari Mesir. Baqum, namanya.

Orang-orang Mekah mengutus Walid bin Mughirah dan serombongan orang untuk membeli kapal itu, membongkar kayu-kayunya, dan mengangkutnya untuk membangun kembali Ka'bah. Baqum pun akhirnya juga dikontrak sebagai ahli kayu.

Pada mulanya, tidak seorang pun berani membongkar dinding Ka'bah walau secuil karena takut dikutuk Tuhan. Mungkin mereka masih ingat dengan jelas apa yang menimpa Abrahah dan pasukan gajahnya saat ingin menghancurkan Ka'bah. Namun akhirnya, Walid bin Mughirah memberanikan diri merombak sudut bangunan bagian selatan. Setelah itu ia menunggu sampai besok. Ketika pagi tiba dan ia tidak dikutuk, mereka pun mulai melakukan pembenahan Ka'bah.

------ bersambung ------

Ensiklopedia mini :

🐏Kambing Sedekah🐏

Setelah upacara resmi pernikahan selesai, Muhammad memerintahkan agar seekor kambing disembelih di depan pintu rumah Khadijah dan membagikan dagingnya kepada fakir-miskin. Itu belum termasuk undangan untuk menghadiri jamuan yang akan diadakan pada malam harinya. Jadi, selain diundang jamuan makan, fakir-miskin pun dapat membawa pulang ke rumah beberapa kantung daging.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 54-55.

Sirah Nabawiyah 2 - SIFAT MUHAMMAD - 26

 " SIFAT MUHAMMAD "

    Saudaraku tercinta, Muhammad telah mendapat karunia Allah dengan pernikahan ini. Dari seorang pemuda miskin, Allah telah mengangkatnya menjadi laki - laki berkedudukan tinggi dengan harta yang mencukupi.

    Seluruh penduduk Mekah memandang pernikahan ini dengan gembira dan penuh rasa hormat. Semua undangan yang hadir berharap bahwa dari pasangan yang sangat ideal ini kelak lahir keturunan yang akan mengharumkan nama Quraisy. Para sesepuh dari kedua keluarga tahu bahwa Khadijah akan mendukung suaminya dengan kasih sayang dan harta berlimpah. Sebaliknya, mereka juga berharap bahwa Muhammad yang bijak dan cerdas akan membimbing istrinya menuju kebahagiaan hidup.

    Kehidupan berlanjut dan keikutsertaan suami istri itu dalam pergaulan yang baik dengan masyarakat membuat orang semakin menghormati mereka. Walau telah mendapat kehormatan demikian itu, Muhammad tetaplah seorang yang rendah hati. Itu adalah sifatnya yang sangat menonjol. Jika ada yang mengajaknya bicara, tidak peduli siapapun itu, ia akan mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menoleh kepada orang lain. Tidak saja mendengarkan dengan hati - hati, Muhammad bahkan memutar badannya untuk menghadap orang mengajaknya bicara.

    Semua orang tahu bahwa bicara Muhammad sedikit. Ia justru lebih banyak mendengarkan pembicaraan orang lain. Sekali bicara, Muhammad selalu bersungguh - sungguh. Namun, sungguhpun begitu, Muhammad bkanlah orang yang tidak bisa diajak bergurau. Ia sering juga membuat humor dan mengajak orang lain tertawa, tetapi apa yang ia katakan dalam bergurau sekalipun adalah sesuatu yang benar.

    Orang mnyukai Muhammad yang apabila tertawa, tidak pernah sampai terlihat gerahamnya. Apabila marah, tidak pernah sampai tampak kemarahannya. Orang tahu ia marah hanya dari keringat yang tiba - tiba muncul dari keningnya. Muhammad selalu menahan marah dan tidak menampakkan keluar.

    Orang - orang menyayangi Muhammad karena ia lapang dada, berkemauan baik, dan menghargai orang lain. Ia bijaksana, murah hati, dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja. Namun, di balik semua kelembutan itu, ia mempunyai tujuan yang pasti, berkemauan keras, tegas, dan tidak pernah ragu - ragu dalam tujuannya. Sifat - sifat demikian berpadu dalam dirinya sehingga menimbulkan rasa hormat yang dalam bagi orang - orang yang bergaul dengan Muhammad.

------- bersambung------------

Ensiklopedi Mini

Mahar Pernikahan
" Saksikan para hadirin, " kata Waraqah bin Naufal dengan suara agak keras. " Saksikanlah bahwa aku menikahkan Khadijah dengan Muhammad, dengan maskawin senilai dua belas ekor unta., "

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda )halaman 52 - 53

Sirah Nabawiyah 2 - Perawakan Muhammad - 25

Perawakan Muhammad

Saudaraku, jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. Dalam acara itu, semua pemimpin Quraisy dan pembesar Mekah diundang. Mempelai laki-laki menunggang kuda yang gagah diiringi para pemuda Bani Hasyim yang menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah mempelai wanita.

Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya lilin dalam lampion-lampion yang digantung dengan rantai-rantai emas. Setiap lampion terdiri atas tujuh batang lilin. Semua pembantu Khadijah diberi seragam khusus untuk menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari. Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutra dan brokat digantung begitu serasi. Lantainya tertutup karpet putih dan diharumi dupa dari guci perak.

Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya seperti matahari terbit. Dia mengenakan pakaian pengantin yang sangat indah dan tiada duanya saat itu. Abu Thalib adalah wakil mempelai laki-laki dalam memberi sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil pengantin wanita.

Saudaraku, tidak ada laki-laki segagah Muhammad. Paras mukanya manis dan indah. Perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung, lebat dan bertaut. Sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak lebih menarik dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kaki yang tebal. Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh kepadanya.

Demikian kisah sirah hari ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah, manfaat dan pelajarannya.

Informasi tambahan:

Nabi yang Tampan

Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam mengatakan bahwa Allaah tidaklah mengutus seorang Nabi dan Rasul melainkan mereka itu gagah dan berwajah tampan. Dan Nabi kita tercinta, Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam adalah salah satu yang tertampan di antara mereka.

Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 2 halaman 50-51

Sumber: buku MuhammadTeladanku jilid 2 (Masa Muda)
SDI Jabar

Sirah Nabawiyah 2- PERNIKAHAN AGUNG - 24

PERNIKAHAN AGUNG

Ayah Bunda, Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan bernama Nafisah binti Munyah. Nafisah tahu setelah suami kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang melamarnya, namun Khadijah menolak semua itu. Nafisah tahu bahwa Khadijah takut semua lamaran itu hanya bertujuan mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa yang diinginkan Khadijah adalah seorang laki-laki berakhlak agung. Nafisah juga tahu bahwa ada satu laki-laki yang seperti itu di Mekah : Muhammad.

Karena itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya tentang Muhammad, Nafisah tidak terkejut lagi. Khadijah meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana pandangan Muhammad tentang diri Khadijah. Maka, ketika Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka'bah, Nafisah menghentikannya. Nafisah pun bertanya, "Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang pemuda. Banyak laki-laki yang lebih muda daripada Anda telah menikah dan beberapa di antaranya bahkan telah mempunyai anak. Mengapa Anda tidak menikah?"

"Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk menikah."

"Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan terhormat mau menikah dengan Anda walaupun Anda miskin?"

Muhammad balik bertanya sedikit terperangah, "Siapakah wanita yang seperti itu?"

Nafisah tersenyum, "Wanita itu adalah Khadijah putri Khuwalid."

Alis Muhammad tambah terangkat, "Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah denganKu? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan kaya-raya dan kepala-kepala suku di Arab ini yang telah melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?"

"Jika Anda mau menikahinya, katakan saja dan serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengurus semuanya."

Ketika Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun dilangsungkan. Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman-pamannya yang ikut berbahagia.

-----bersambung----

Ensiklopedi mini :

" Usia Khadijah "

Pendapat yang populer mengatakan bahwa saat menikah, usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Namun, ada juga ahli sejarah yang mengatakan bahwa usia Khadijah saat itu 30 tahun atau 28 tahun. Pendapat ini muncul karena Khadijah mempunyai enam orang anak dari pernikahannya dengan Muhammad. Jika Khadijah berusia 40 tahun, sudah sangat riskan untuk bisa melahirkan putra sebanyak itu.

Sumber :
Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman 48-49
Sygma Daya Insani

Sirah Nabawiyah 2 - PERASAAN KHADIJAH - 23

💕 PERASAAN KHADIJAH 💕


Saudaraku tercinta,Beberapa bulan setelah kepergiannya, kafilah mereka pun datang kembali. Di tempat pemberhentiaan Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Mekah, para agen biasanya mendahului datang ke Mekah untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun demikian. Ia lebih dulu tiba di Mekah. Namun, sebelum bertemu Khadijah, ia bertawaf tujuh keliling mengelilingi Ka'bah.

       Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan. Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisarah menceritakan  sendiri kesan-kesannya terhadap Muhammad.

       "Sungguh,belum pernah aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat jujur dan sopan," demikian sebagian kisah Maisarah.

       Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada diri Maisarah. Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah-masalah bisnis. Akan tetapi, kini persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan Maisarah kali ini melulu tentang Muhammad, Muhammad dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat kali ini benar-benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa Khadijah memiliki "Sentuhan Emas", tepatlah apabila Muhammad disebut memiliki " Sentuhan penuh berkah".

       Ketika Waraqah telah mendengar semua itu, ia tenggelam dalam pemikiran sungguh-sungguh. Setelah cukup lama berdiam diri, ia berkata pada Khadijah, "Mendengar darimu dan dari Maisarah mengenai Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aku berpendapat bahwa ia memiliki semua sifat dan kemampuan sebagai seorang utusan Allah. Mungkin dialah yang ditakdirkan untuk menjadi salah seorang diantara para Rasul pada masa yang akan datang.


********* Bersambung *********


Ensiklopedia mini :

Status Khadijah

Khadijah binti Khuwailid adalah janda dua kali. Suami pertamanya adalah  'Aitiq bin Aidh. Keduanya bercerai setelah mempunyai seorang anak perempuan. Suami kedua Khadijah adalah Abu Halah yang wafat dan meninggalkan seorang putra bernama Halah. Tidak banyak yang diketahui mengenai Halah kecuali ia kemudian meninggal dalam Perang Shiffin membela Khalifah Ali bin Abu Thalib.

Sumber :
Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal 46-47
Sygma Daya Insani
Jawa Barat

Sirah Nabawiyah 2 - BERDAGANG KE SYAM - 22

🌐BERDAGANG KE SYAM🌐

Di perjalanan, Muhammad mendapati bahwa Maisarah adalah teman yang baik. Dengan senang hati, Maisarah menunjukkan dan menceritakan sejarah berbagai tempat menarik yang mereka lewati. Muhammad juga menemui bahwa anggota kafilah yang lain sangat ramah dan akrab terhadapnya. Setelah satu bulan berjalan, tibalah mereka di Syiria.

Setelah beristirahat beberapa hari, mulailah para pedagang menuju pasar. Walaupun ini adalah pengalaman pertama, Muhammad sama sekali tidak bingung dengan tugasnya. Maisarah tercengang melihat kelihaian Muhammad mengambil keputusan, pikirannya yang tajam, serta kejujurannya. Semua barang yang mereka bawa laku terjual dengan jumlah keuntungan yang belum pernah di dapatkan Khadijah sebelum itu. Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas yang pasti akan terjual dengan harga tinggi di Mekah.

Di Syiria itu, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad pasti sangat terkesan olehnya. Penampilan Muhammad sangat mempesona, ramah, dan sangat besar perhatiannya kepada setiap orang. Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan setiap waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir. Ini benar-benar tidak lazim bagi Maisarah. Ia tidak menyadari bahwa tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan waktu untuk memikirkan nasib ummat manusia.

Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai kelompok Nasrani di Syiria. Setiap masing-masing dari mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri padahal seharusnya mereka bergabung dalam satu kelompok. Manakah yang paling benar dari semuanya? Pikiran-pikiran seperti ini membuat mata Muhammad selalu terbuka pada saat orang-orang lain terlelap tidur.

Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Oleh-oleh untuk handai tolan pun dibeli dan semua barang dikemas. Waktu pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena mereka akan berjumpa lagi dengan orang-orang tercinta di kampung halaman. Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa ria anak-anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar jika waktu itu tiba, tidak akan kuat lagi mereka menahan air mata.

----- bersambung-----

Ensiklopedia mini :

*Hari Jum'at*

Hari Jum'at pada zaman jahiliyah adalah hari bersuka ria di seluruh jazirah. Semua orang sibuk di pasar. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah khutbah Jum'at Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam hampir terganggu karena saat itu datang kafilah membawa barang dagangan. Pada hari Jum'at, semangat berdagang mengaliri darah semua orang pada kala itu.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 44-45

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - PEMBICARAAN ABU THALIB - 21

" PEMBICARAAN ABU THALIB "

    Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah kembali pada menyusun kafilah perdagangan musim panas mereka untuk membawa barang dagangan ke Syria. Khadijah juga sedang mempersiapkan barang dagangannya, tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi pemimpin kafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, namun tidak satu pun yang berkenan di hatinya.

    Mendengar ini, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan menawarkan kepadanya Muhammad, keponakannya yang baru berusia dua puluh lima tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Thalib tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad lebih dari sekedar mampu. Seperti penduduk Mekah lain, Khadijah pun telah mendengar nama Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah menjulukinya " Al Amin " atau " Orang yang bisa dipercaya " ? Maka, Khadijah segera menyetujui tawaran Abu Thalib. Bahkan ia hendak memberi Muhammad upah dua kali lipat daripada yang diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu, Abu Thalib pulang dengan gembira.

    Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah yang kemudian menerangkan tentang seluk - beluk perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan tangkas. Ia segera memahami semuanya. Tidak satu penjelasan pun yang ia minta diterangkan ulang.

    Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah. Khadijah menyertakan seorang pembantu laki - lakinya yang terpercaya, Maisarah, untuk mendampingi Muhammad diperjalanan. Diantar Abu Thalib dan paman - pamannya yang lain, Muhammad  datang pada hari yang telah ditentukan. Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang menanti mereka dengan surat - surat perdagangan.

    Pemimpin kafilah membunyikan bel dan semuanya segera berangkat. Pada musim panas, kafilah Mekah berangkat menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka beristirahat pada siang hari karena perjalanan siang akan sangat melelahkan semua orang. Maka, berangkatlah Muhammad menempuh jalur yang pernah ditempuh bersama pamannya tiga belas tahun yang lalu.

    Nah , Saudaraku tercinta, berhasilkah Muhammad menjalankan tugasnya ?

------- bersambung---------

Ensiklopedi Mini

Upah untuk Muhammad

Tadinya, upah yang diberikan Khadijah bagi seorang agen adalah dua ekor unta. Namun, Abu Thalib menawarnya menjadi empat ekor unta. Maka, Khadijah pun menjawab, " Kalau permintaan itu bagi orang yang jauh dan tidak kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai. "

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2, ( Masa Muda ) Halaman 42 - 43.

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

Sirah Nabawiyah 2 - WANITA SUCI - 20

WANITA SUCI

Khadijah mempunyai seorang paman bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah sanak saudara Khadijah yang paling tua. Dia sangat mengutuk kebiasaan bangsa arab yang menyembah berhala sehingga menyimpang jauh dari yang telah diajarkan Nabi Ibrahim Alaihi Sallam Waraqah sendiri adalah hamba Allah yang setia dan lurus. Dia tidak pernah meminum minuman keras dan berjudi. Dia murah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan.

Khadijah sangat terpengaruh dengan pemikiran Waraqah bin Naufal. Khadijah sangat membenci berhala dan patung-patung sesembahan. Bersama beberapa keluarganya, Khadijah adalah pengikut setia Nabi Ibrahim Alaihi Sallam dan Nabi Ismail Alaihi Sallam Jika mendengar ada anak perempuan akan dikubur hidup-hidup, Waraqah dan Khadijah akan segera pergi menemui sang ayah dan mencegah perbuatannya. Jika kemiskinan merupakan alasan rencana pembunuhan itu, Khadijah dan Waraqah akan membeli anak itu dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri.

Sering kali beberapa waktu setelah itu, ayah si anak menyesali perbuatannya dan mengambil putrinya kembali. Waraqah dan Khadijah akan memastikan dulu bahwa anak itu akan diasuh dengan benar dan disayangi, setelah itu barulah dia mengizinkan sang ayah membawa anaknya kembali.

Budi pekerti Khadijah yang agung, santun, lembut, dan penuh keteladanan ini membuat semua orang menjuluki Khadijah At Thahirah atau 'Khadijah yang suci'. Pertama kali dalam sejarah bangsa arab seorang wanita dijuluki demikian, padahal orang arab pada masa jahiliah itu sangat mengagungkan laki-laki dan merendahkan wanita.

Bagaimana kisah pertemuan Khadijah dengan Muhammad?

----bersambung----

Ensiklopedia mini

Para Saudagar Wanita

Selain Khadijah,ada pula beberapa saudagar wanita terkenal. Diantaranya adalah Hindun,istri Abu Sufyan dan Asma binti Mukharribah, ibu Abu Jahl. Para saudagar wanita ini biasanya juga menjual keperluan wanita seperti pakaian, parfum, perhiasan emas dan perak, permata, dan obat-obatan. Barang-barang ini tidak memerlukan banyak ruang, ringan, dan laku keras dimana-mana.

Sumber : Buku Muhammadku Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman 40-41

Sirah Nabawiyah 2 - KHADIJAH - 19

KHADIJAH

Namanya Khadijah binti Khuwailid. Sosoknya cantik dan anggun. Setelah ayah dan ibunya meninggal, saudara-saudara Khadijah saling membagi harta kekayaan peninggalan keduanya. Namun, Khadijah sadar bahwa kekayaan dapat membuat orang hidup menganggur dan berfoya-foya. Ia dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan kekuatan sikap untuk mengatasi godaan harta. Maka, Khadijah pun memutuskan untuk membangun kekayaannya sendiri berbekal warisan ayahnya. Tidak lama kemudian Khadijah telah membuktikan bahwa kalaupun tidak mendapat harta warisan,  ia pasti mampu mendapatkan kekayaan itu dari hasil jerih payahnya sendiri.

Dengan harta yang diperolehnya, Khadijah membantu orang-orang miskin, janda, anak-anak yatim, dan orang-orang cacat. Jika ada seorang gadis yang tidak mampu, Khadijah menikahkannya dan memberikan mas kawinnya. Khadijah lembut dan ramah.
Walau menjadi pemimpin tertinggi dalam menjalankan bisnis keluarga sepeninggal ayahnya, ia juga mau menerima saran-saran orang lain. Khadijah tidak menyukai hubungan antara atasan dan bawahan. Ia menganggap bawahannya sebagai rekan kerja yang pantas dihormati.

Ayah Bunda, Khadijah sendiri selalu tinggal di rumah. Karena itu, biasanya ia mempekerjakan seorang agen jika sebuah kafilah sedang dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri. Orang yang dipekerjakan itu bertanggung jawab membawa barang-barang dagangannya untuk dijual ke pasar-pasar asing. Khadijah sangat teliti memilih seorang agen. Ia juga sangat lihai merencanakan waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang akan terjual dengan cepat pada waktu dan tempat yang cepat.

Begitu suksesnya Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai-sampai jika sebuah kafilah Quraisy berangkat dari Mekah, bisa dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik Khadijah. Ia seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika ia menyentuh debu, debu itu akan berubah menjadi emas. Karena itu, penduduk Mekah menjulukinya "Ratu Quraisy" atau "Ratu Mekah."

Namun, Ayah Bunda, kalau cuma kekayaan yang menjadi ukuran, tentu Allah tidak akan menjadikan Khadijah kelak sebagai istri seorang rasul. Pasti ada sifat lain yang lebih utama yang membuatnya sepadan dengan Muhammad.

--- bersambung ---

Ensiklopedi Mini

KAFILAH

Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. Hewan beban berjumlah 1.000 sampai 2.500 ekor dan diiringi seratus sampai tiga ratus orang.
Kafilah perlu organisasi mantap, biaya besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok, seluruh anggota kafilah harus berani menyabung nyawa untuk mempertahankan harta.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman 38-39
Sygma Daya Insani Jabar

Sirah Nabawiyah 2 - GADIS TUNANGAN - 18

🌹GADIS TUNANGAN🌹

Saudaraku tersayang, berikut ini adalah kisah yang ditulis oleh sebagian ahli sejarah, tetapi tidak ditemui dalam tulisan ahli sejarah lain.Suati ketika, ketika sedang berthawaf, Muhammad melihat seorang gadis yang juga sedang berthawaf. Gadis itu bernama Dhabaah binti Amir. Tingkah lakunya anggun, pakaiannya bersih, indah dan rapi. Muhammad memutuskan untuk meminangnya.

Gayung bersambut, Dhabaah pun menyukai Muhammad. Kedua keluarga pun menyetujui pinangan Muhammad, maka kedua remaja itu pun dipersiapkan untuk menikah dalam waktu dekat. Namun, perjodohan itu benar-benar tidak berlangsung lama. Kembali, Allah memelihara kesucian Muhammad dari hubungan dengan orang yang kurang layak. Allah telah menyiapkan calon istri yang sepadan buat Muhammad kelak. Apa yang terjadi sebenarnya?

Awalnya adalah ketika Muhammad mendengar ucapan Dhabaah saat melakukan thawaf. Dhabaah berthawaf sambil melantunkan syair-syair yang kurang pantas. Seketika itu, Muhammad memutuskan pertunangannya.

Dhabaah amat terkejut. Ia sedih dan putus asa. Tidak disangkanya bahwa Muhammad memandang jijik syair-syair yang biasa diucapkan para remaja ketika itu. Dhabaah begitu sedih sehingga jatuh sakit dan meninggal.

Saudaraku tersayang, siapakah calon istri yang sudah disiapkan Allah untuk Muhammad?

---------- bersambung----------

Ensiklopedia Mini:

💝Tunangan?💝

Islam tidak mengenal istilah tunangan. Tunangan adalah kesepakatan antara pria dan wanita untuk menjalin hubungan, tetapi tidak segera dilanjutkan dengan pernikahan. Dalam Islam,
apabila seorang pria menyukai seorang wanita, pria itu harus melamar sang wanita. Jika wanita itu berkenan, mereka harus bersegera menikah.

Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 36-37
Sygma Daya Insani Jawa Barat

Sirah Nabawiyah 2 - Menggembalakan Kambing -17

🐏Menggembalakan Kambing🐏

Saudaraku tercinta, Nabi Muhammad SAW melewati masa remajanya dengan mengembalakan kambing. Beliau pernah berkata kepada para sahabatnya, "Musa diutus, dia mengembalakan kambing. Daud diutus, dia menggembalakan kambing. Aku diutus, juga menggembalakan kambing keluargaku di Ajyad."

Sambil menggembala, pikiran Muhammad menerawang, "Siapa yang menciptakan bintang-bintang yang begitu kemilau? Siapa yang membuat udara untuk kuhirup? Siapa yang membuat jantungku berdetak? Siapa yang membuat matahari mengejar bulan dan bulan mengejar matahari?"

Ribuan pertanyaan seperti itu membuat Muhammad selalu sibuk berpikir. Hal itu membuat akhlaq beliau terjaga demikian baik dari perbuatan-perbuatan buruk yang sering terjadi di Mekah. Saat itu, orang menyembah patung di mana-mana, laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sering pergi berduaan, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, pesta mabuk-mabukan setiap malam, dan masih banyak keburukan lain.

Meski demikian, pernah juga Muhammad ingin pergi ke kota untuk melihat sebuah pesta perkawinan.

"Tolong jaga kambing-kambingku," pinta Muhammad pada seorang teman Muhammad. "Selama ini, kamu selalu ada di padang gembala seperti seorang pertapa."

Muhammad pun pergi memasuki Mekah.

Di ujung kota, ia melihat ada sebuah pesta perkawinan yang dipenuhi dengan berbagai hiburan dan musik.

Namun, belum sempat Muhammad tiba di rumah itu, tubuhnya tiba-tiba disergap keletihan. Muhammad duduk bersandar di dinding dan tertidur lelap sampai pagi. Ia tidak sempat melihat tontonan di pesta sedikit pun.

Esok harinya, Muhammad datang lagi ke Mekah dengan maksud yang sama. Kali ini, sebelum ia tiba si tempat pesta, telinganya mendengar musik indah yang turun dari langit, musik yang jauh lebih indah dari pada semua musik di dunia ini. Musik itu membuai Muhammad dan ia pun kembali tertidur.

Sejak itu, Muhammad tidak lagi berminat untuk melihat pertunjukan musik di pesta. Agar terhindar dari kenakaln-kenakalan yang sering dibuat para pemuda seusianya, Muhammad memutuskan untuk menikah saja.

Saudaraku tercinta, tahukah kalian, bahwa Muhammad kemudian berniat menikah dengan seorang gadis?

-----to be continued-----

Ensiklopedia Mini:

🍃Al-amin🍃
Akhlak Muhammad yang demikian baik selagi muda membuatnya disayang dan dipercaya semua orang hingga ia pun dijuluki Al Amin, artinya "Yang Dipercaya"

Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 34-35

Sirah Nabawiyah 2 - HILFUL FUDHUL - 16

   " HILFUL FUDHUL "

    Saudaraku tercinta, selain mengikuti peperangan, Muhammad yang masih remaja juga mengikuti sebuah perjanjian yang amat baik. Perjanjian itu kelak dikenal dengan nama Hilful Fudhul.

    Perjanjian ini bertujuan untuk melindungi hak - hak para pedagang asing yang seringkali terdzalimi. Pencetus perjanjian ini adalah protes seorang pedagang asing dari Yaman. Saat itu, Ash bin Wa'il, seorang saudagar Mekah, tidak mau membayar utang kepada si pedagang. Pedagang itu lalu menggubah sebuah syair dan membacakannya di depan umum.

    Syair ini amat menggugah perasaan para pemuka Quraisy. Mereka khawatir apabila dibiarkan terus, para pedagang asing tidak mau lagi memasuki Mekah. Apalagi perang Fijar mengakibatkan mulai terjadinya perpecahan di pihak Quraisy. Sepeninggal Abdul Muthalib, orang - orang Quraisy dari keluarga yang lain sudah berani mencoba menantang kekuasaan pemerintahan Quraisy. Maka, atas usul Zubair bin Abdul Muthalib, seorang paman Muhammad, orang - orang Quraisy dari keluarga Hasyim, Zuhra, dan Taim berkumpul. Mereka bersepakat dan berjanji atas nama Tuhan Maha Pembalas bahwa Tuhan akan berada di pihak yang terdzalimi sampai orang itu tertolong.

    Pertemuan itu sendiri berlangsung di rumah Abdullah bin Jud'an At Taimi yang megah. Perjanjian Hilful Fudhul ini menjamin perlindungan terhadap hak - hak orang yang lemah. Muhammad ikut menyaksikan perjanjian dan amat menyukainya. Setelah kelak diutus menjadi seorang Rasulullah, Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, " Aku tidak suka mengganti perjanjian yang kuhadiri di rumah Ibn Jud'an itu dengan jenis unta yang baik. Kalau sekarang aku diajak, pasti akan kukabulkan. "

    Demikianlah, saudaraku tercinta, beberapa kejadian penting yang pernah diikuti Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam pada masa remajanya. Namun, selain kejadian - kejadian itu, apa pekerjaan utama Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam ketika remaja?

------to be continued--------

Ensiklopedi Mini

Besarnya Diyat

Diyat adalah pembayaran ganti rugi. Untuk kematian, ganti ruginya sebanyak 100 ekor unta. Kalau satu kaki atau tangan hilang atau mata menjadi buta, diganti 50 ekor unta. Jika wajah cacat total, nilai gantinya 100 unta. Luka sampai menembus otak, 33 ekor unta. Cacat kelopak mata, 25 ekor. Satu jari hilang atau tulang retak, 15 ekor. Luka sampai tulang kelihatan, 10 ekor. Satu gigi copot, diganti 5 ekor unta. Demikian seterusnya dalam ketetapan yang rinci.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 32 - 33

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah - PERANG FIJAR - 15

  "PERANG FIJAR"

   Saudaraku pecinta rasul, sebagai seorang remaja yang tumbuh di lingkungan Jazirah Arab, Muhammad juga mengalami peperangan. Perang itu disebut Perang Fijar. Saat peperangan mulai, umur Muhammad memasuki lima belas tahun.

    Perang itu sendiri disebabkan sebuah pembunuhan. Barradz bin Qais dari Bani Kinanah membunuh Urwa Ar Rahhal bin Utba dari Bani Hawazin hanya karena Barradz jengkel ketika Urwa dipilih untuk memimpin kafilah dagang Nu'man bin Mundhir yang kaya. Diam-diam, Barradz mengikuti kafilah Urwa dari belakang dan membunuh Urwa, padahal ketika itu adalah bulan suci, bulan yang tidak diperkenankan bagi siapa pun untuk menumpahkan darah.

   Karena Quraisy pelindung Barradz, Bani Hawazin mengumumkan perang terhadap Quraisy untuk membalas kematian Urwa. Perang pun pecah pada bulan suci. Selama empat tahun berturut-turut, kedua belah pihak saling berperang.

   Dalam pertempuran itu, awalnya Muhammad bertugas memunguti anak-anak panah lawan yang berjatuhan dan memberikannya kepada paman-pamannya untuk balas ditembakkan. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, ia juga ikut menembakkan panah itu ke arah lawan untuk melindungi paman -pamannya. Setelah menjadi Rasulullah, Muhammad pernah bercerita tentang Perang Fijar itu, "Aku mengikutinya bersama dengan paman-pamanku, juga ikut melemparkan panah dalam perang itu sebab aku tidak suka kalau aku tidak ikut melaksanakannya juga."

   Perang pun berakhir dengan perdamaian ala pedalaman: pihak yang menderita lebih sedikit korban manusianya harus membayar ganti rugi kepada pihak lain sejumlah selisih kelebihan korban. Dalam hal ini, pihak Quraisy yang lebih sedikit menderita korban harus membayar kelebihan korban sebanyak dua puluh orang Hawazin.

------ to be continued ------

Ensiklopedia Mini :

     "Barradz bin Qais "

Barradz bin Qais, penyebab Perang Fijar, adalah seorang pemabuk. Karena merusak citra sukunya, ia diusir dan mendapat naungan suku lain. Namun, di sini pun ia mabuk berat dan membuat onar sehingga diusir lagi. Akhirnya, Harb bin Muawiyah, ayah Abu Sufyan, menampungnya walaupun hampir saja Barradz diusir lagi karena terus berbuat onar. Karena perlindungan Harb dari Quraisy inilah, Bani Hawazin menyerang Quraisy ketika Barradz bin Qais membunuh Urwa bin Utba.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda)
Halaman 30 - 31

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - PERLINDUNGAN ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala - 14

" PERLINDUNGAN ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala"

Ayah Bunda, untung Abu Thalib segera melaksanakan apa yang disarankan oleh Buhaira karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang, datanglah tiga orang Ahli Kitab bernama Zurair, Daris dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri-ciri seperti ini dan itu.

Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar tentang Muhammad. Buhaira memandang senjata-senjata yang mereka sandang dengan perasaan ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya. Maka, Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya Buhaira menasihati ketiganya akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.

Demikianlah Ayah Bunda, Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik akhlaknya, paling mulia asal-usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling benar tutur katanya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang mengotori kaum laki-laki sehingga semua orang menjulukinya "Al Amin" karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik.

Kelak setelah menjadi seorang rasul. Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Pada masa kecilku , aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkat batu untuk satu permainan yang biasa dilakukan anak-anak. Semua dari kami melepas baju dan meletakkan baju kami di atas pundak (sebagai ganjalan) untuk memikul batu.

"Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata : 'kenakan pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman-temanku."

--- to be continued---

Ensiklopedi Mini

" Membantu Paman "

Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekadar mencari uang saku, tetapi untuk membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman : 28-29

Sirah Nabawiyah 2 - SARAN BUHAIRA KEPADA ABU THALIB - 13

"SARAN BUHAIRA KEPADA ABU THALIB"

Saudaraku tercinta, Buhaira pun menanyakan banyak hal sekali kepada Muhammad :
Tentang tidur Muhammad, postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya. Muhammad menjawab semuanya dan semua jawabannya itu  sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian Buhaira melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian diantara kedua bahu Muhammad. Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.

Setelah itu , Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepadanya, "Apakah anak  muda ini anakmu?"
"Ya dia anakku,"jawab Abu Thalib.
 Buhaira menggeleng . "Tidak ,dia bukan anakmu. Anak muda ini tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup."
Abu Thalib agak tercengang, lalu ia pun mengangguk, "kau benar. Ia bukan anakku. Ia anak saudaraku."

Buhaira mengangguk-angguk puas puas, lalu bertanya lagi, "apa yang dikerjakan ayahnya?"
"Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya."

"Engkau benar," kata Buhaira menghela napas dalam-dalam. kemudian, sambil berbisik, ia menyampaikan sebuah saran dengan sungguh-sungguh, " sekarang,dengar saranku baik-baik, bawa anak saudaramu ketempat negri asalmu sekarang juga! Jaga dia dari orang-orang yahudi! Demi Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti membunuhnya. Sesungguhnya, Ia akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudaramu ini. Karena iti segera bawa pulang dia ke negeri asalmu!"

Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu. Ia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. maka , segera setelah urusan bisnisnya selesai, Abu Thalib segera membawa Muhammad pulang. Sesulit apapun beban hidupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi berdagang ke tempat jauh demi melindungi keponakannya itu.


Ensiklopedia Mini

Buhaira ,Ada atau Tidak ?

Ada juga ahli sejarah Islam yang meragukan kebenaran tentang adanya seorang pendeta bernama Buhaira. Alasannya : tidak ada petunjuk yang kuat tentang adanya pertemuan Muhammad dengan Buhaira. Akan tetapi, satu hal yang pasti , Muhammad memang melewati kota Bushra, tempat tinggal Buhaira dan rumah ibadahnya, jika ia memang ada. Wallahu a'lam bishawab.

Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#ONeDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - HENDAK DITINGGAL PAMAN - 10

"HENDAK DITINGGAL PAMAN"

Ayah Bunda, hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari, dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa malu.

Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam, mereka berpesta-pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara hidup dan mati.

Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan rumah-rumah kumuh. Pintu-pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita. Orang-orang itu ketakutan jika besok atau lusa terpaksa menggadaikan anak gadis, istri, atau ibunya untuk dikumpulkan menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan utang.

Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi impian tentang datangnya mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. Para pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang bercerita tentang legenda-legenda indah orang-orang terdahulu yang berjuang melawan raja yang sewenang-wenang.

Suatu saat, pada usia dua belas tahun, Abu Thalib berniat pergi berdagang ke Syam untuk mencari nafkah.

"Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad.

" Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh!
Aku tidak tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan demikian berat!"

Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia merasa amat kesepian jika harus menghadapi kehidupan Mekah seorang diri ini tanpa ada pamannya di sisinya.

"Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri apabila Paman pergi nanti?" pinta Muhammad begitu mengiba.

Abu Thalib sangat terharu, "Demi Allah, aku pasti pergi. Ia tidak boleh berpisah denganku dan aku tidak boleh berpisah dengannya selama-lamanya."

Akhirnya, Muhammad pun diijinkan pergi menempuh perjalan musim panas yang begitu jauh.

---- to be continued ---

Ensiklopedi Mini

" Lihb Si Peramal "

Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa anak-anaknya untuk diramal. Suatu hari, Lihb melihat Muhammad. " Kemarilah, hai anak muda!" serunya. Namun, Abu Thalib segera menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb berteriak-teriak, "Celakalah kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi! Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar pada kemudian hari!"

Sumber : Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman : 20-21

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - DIASUH ABU THALIB - 9

"DIASUH ABU THALIB"

Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah satu anaknya untuk mengasuh Muhammad. Dia tidak menunjuk Abbas yang kaya, tapi agak kikir. Dia juga tidak menunjuk Harith, putra tertua karena Harith adalah orang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan paling terhormat di kalangan Quraisy.

Ayah bunda, Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati sangat menyenangkan Abu Thalib. Dia bahkan lebih mendahulukan kepentingan Muhammad dibandingkan anak-anaknya sendiri.

Begitupun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Dia tahu pamannya memiliki banyak anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berutang kepada orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras keringat untuk mengganjal perut keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang lain. Dia ikut membantu pekerjaan keluarga, mengembalakan kambing, dan mencari rumput.

Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang yang sangat bersih hatinya dan dijauhkan dari dosa. Dia yakin, jika mengajak Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru, "Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan."

Maka dari itu, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Dia menempelkan punggung Muhammad ke dinding Ka'bah dan berdoa. Kemudian, mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan hujan yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan ladang menjadi gembur.

Ensiklopedi Mini

Ali bin Abu Thalib

Ali bin Abu Thalib adalah salah seorang anak Abu Thalib yang diasuh oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam setelah beliau menikah dengan Khadijah. Ali bin Abu Thalib kelak menjadi salah seorang sahabat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam yang utama. Ali bin Abu Thalib juga menjadi menantu beliau dengan menikahi Fatimah putri beliau.

Sumber : Muhammad Teladanku Jilid 2 ( Masa Muda) hal 18-19

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - ABDUL MUTHALIB WAFAT - 8

"ABDUL MUTHALIB WAFAT,"

Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menangis dengan hati pilu karena kini sebatang kara. Muhammad makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan makin sedih.

Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibundanya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa dia dalam kandungan. Kini, dia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai yatim piatu.

Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang dalam. Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Muhammad.

Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan jija kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menentukan lain. Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil menangis.

Sahabat-sahabat tercinta, kenangan sedih sebagai anak yatim piatu membekas begitu dalam pada di Rasulullsh Shalallahu 'Alaihi Wassalam sehingga di dalam Al Qura'an pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu,

"Bukankah engkau dalam keadaan yatim piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukan-Nya jalan itu?"(Q.S. Ad Dhuha, 93: 6-7)

===to be continued===

Ensiklopedia mini

Keluarga Umayyah

Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan berat bagi keluarga Hasyim, tak ada anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim.

Sumber Muhamad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) hal 16-17

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - AMINAH WAFAT - 7


🍀AMINAH WAFAT🍀

Dalam perjalanan itu, Aminah membawa  Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat  Abdullah dikuburkan. Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia di tengah- tengah pamannya dari pihak ibu.

Saudaraku tercinta, sesudah hijrah, pernah juga Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam menceritakan kepada sahabat-sahabatnya kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama bundanya itu, kisah perjalanan yang penuh cinta pada Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya.

Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta yang membawa mereka dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah tempat bernama Abwa, bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di tempat itu.

"Ibu! Ibu!" panggil Muhammad kepada ibunya yang kini membujur kaku.

Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu.

Begitulah, pada usia enam tahun, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah yang kemudian mengasuh beliau?

---- to be continued-----

Ensiklopedia mini :

          ABWA

Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km) dari Madinah.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 14-15

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - DI BAWAH ASUHAN KAKEK - 6

 " DI BAWAH ASUHAN KAKEK "

    Saudaraku tercinta, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara Muhammad dengan sungguh - sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya.

    Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk dibawah naungan Ka'bah. Anak - anak beliau, paman - paman Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka.

    Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman - paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan. Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut.
    " Biarkan anakku itu, " katanya, " Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung."

    Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Muhammad. Dielus - elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa pun yang dilakukan cucunya itu.

    Lebih - lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara - saudara ibunya dari keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, ia akan berangkat ditemani putranya seorang.

    Saudaraku tercinta, bagaimana kisah perjalanan mereka ke Yatsrib yang jauh itu?

------to be continued-------


Ensiklopedi mini

Halimah As Sa'diyyah

Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena ia berasal dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Muhammad terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Muhammad dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga kehidupan di dusun menjadi susah. Muhammad menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah pulang, ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan empat puluh ekor kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasulullah selalu membentangkan pakaiannya yang paling berharga untuk alas duduk Bunda Halimah.


Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ), halaman 12 - 13

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - BERTEMU KAKEK DAN BUNDA - 5

"BERTEMU KAKEK DAN BUNDA"

Saudaraku, tidak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin Naufal dan seorang temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul Muthalib. "Ini anakmu, kami menemukannya di Mekah Atas."

     Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib.
"cucuku! katanya sambil mendekap Muhammad.

Abdul Muthalib memerhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri, "Apakah kamu mau kakek ajak menunggangi unta yang hebat?"
    " Mau. Tetapi, mana untanya, kek?"
     Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu.

"kau kini telah menduduki untanya, Nak! Ha...ha...ha...."
" Wah, unta hebatnya kok sudah tua ya, kek?"
" Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! lihat, unta ini mampu mengajakmu berthawaf mengelilingi ka'bah."

     Abdul Muthalib membawa Muhammad berthawaf di Ka'bah. Setelah itu, dia memintakan perlindungan Tuhan untuk cucunya itu dan mendoakannya.
 " Mari kita menemui ibumu sekarang," ajak Abdul Muthalib.

     Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika mereka saling bertemu. Walaupun demikian, tersisip kesedihan di hati Muhammad ketika dia melepas Halimah As Sa'diyyah, ibu susu yang selama ini telah merawatnya dengan limpahan kasih yang demikian besar.
" Selamat tinggal, Muhammad. Jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu, " kata Halimah sambil berajak pergi.

Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan tali silaturahim dengan ibu susunya itu.

- to be continued -

Ensiklopedia Mini:

"Waraqah bin Naufal"

Waraqah bin Naufal adalah seorang paman Bunda Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad. Waraqah tidak menyukai berhala. Dia tetap mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi hamba Allah yang setia. Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia bermurah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongannya...

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal. 10-11

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - MUHAMMAD MENGHILANG - 4

" MUHAMMAD MENGHILANG"

Halimah cepat - cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari kejauhan orang-orang Habasyah itu terlihat bergegas mengikuti mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik sehingga ia bisa melepaskan diri dari kejaran orang-orang Habasyah walaupun dengan susah payah.

Tidak berapa lama kemudian, Halimah menyiapkan Muhammad untuk segera kembali ke Mekah. Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya: Syaima, Unaisah, dan Abdullah.

"Muhammad, jangan lupakan kami, ya? " pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca.

Muhammad mengangguk sambil memeluk mereka satu per satu. Kemudian, berangkatlah Muhammad meninggalkan Dusun Bani Sa'ad dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah hilang dari benaknya seumur hidup.

Halimah mengelus kepala Muhammad penuh sayang, "Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan berjumpa dengan Ibu dan kakekmu."

Mekah pada malam hari sangat ramai ketika mereka tiba. Saat melalui kerumunan orang itulah, Muhammad terpisah dan menghilang. Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu diam-diam masih mengikuti mereka dan mengambil kesempatan ini untuk menculik Muhammad.

Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul Muthalib, "Sungguh, pada malam ini, aku datang dengan Muhammad, namun ketika aku melewati Mekah Atas, ia menghilang dariku. Demi Allah, aku tidak tahu di mana kini ia berada."

Setelah memerintahkan orang untuk mencari, Abdul Muthalib berdiri di samping Ka'bah, lalu berdoa kepada Allah agar Dia mengembalikan Muhammad kepadanya.

Ayah Bunda, dapatkah Muhammad ditemukan kembali?

---to be continued ---

Ensiklopedi Mini:

"Gembala Kambing"

Mulai dari hidupnya di Dusun Bani Sa'ad sampai masa kecilnya di Mekah, hidup Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dilalui sebagai seorang gembala. Ibnu Ishaq berkata bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam pernah bersabda, "Tidak ada satu nabi pun melainkan ia (pernah) menggembala kambing." Ditanyakan pada beliau, "Termasuk engkau, wahai Rasulullah?" Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda, "Ya, termasuk aku."

Sumber :
Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda).
Halaman : 8 - 9.

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - ORANG-ORANG HABASYAH - 3

ORANG-ORANG HABASYAH

Saudaraku tercinta...
"Kak,tungguuu !" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit.Saat itu,usia Muhammad sudah lima tahun.Ia sedang berlari mengejar saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang mengembala kambing.

"Ayo, Muhammad ! Kejar kami kalau bisa!"ujar syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil tertawa.
"Lihat ,Kak itu datang lagi!"seru Muhammad.

Anak-anak menoleh. Mereka terpekik senang melihat Halimah datang menjemput. Namun wajah Halimah tampak khawatir. Ia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang habasyah itu datang mendekat. Tanpa memedulikan dirinya , Mereka langsung mendekati Muhammad.
 "paman mau apa?" tanya Muhammad.
Berbaliklah ,nak! Kami ingin melihat pundakmu!" perintah salah seorang. muhammad mengembalikan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi, mereka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik.
"Kalian bermain lagi, Ibu akan cari tahu apa yang mereka bicarakan" kata Halimah kepada Muhammad dan saudara-saudaranya.

Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut mendengar apa yang mereka katakan. "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di negeri kita. Kita telah mengetahui seluk beluk tentang dia! Ada tanda dipunggungnya yang meramalkan anak ini kelak akan menjadi orang besar."

Diam-diam , Halimah menjauh, "Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!"

Adik-adik berhasilkah Halimah menyelamatkan Muhammad ?

--------to be continued--------

Ensiklopedia mini :

Tanda-Tanda Rasul Terakhir pada Injil

Orang-orang nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan dibangkitkan dan mereka diperintahkan mengikutinya seperti tertera pada Injil dibagian Kitab Ulangan (18): 15-22, "Bahwa seorang nabi diantara kamu,dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini,yaitu akan dibangkitkan olehTuhan Allah-mu bagi kamu,maka dia haruslah kamu dengar."

Sumber :
Buku Muhammad Teladanku jilid 2
(masa muda) halaman 6-7

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - PERCAKAPAN DENGAN AMINAH - 2


PERCAKAPAN DENGAN AMINAH

Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa heran. "Mengapa engkau mengantarkannya kepadaku, wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"

"Ya," jawab Halimah, "Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."

"Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku."

Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju putih membawanya ke puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam dadanya."

Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut melihat wajah Aminah demikian tenang.

"Apakah engkau takut setanlah yang mengganggunya?" Tanya Aminah.

Halimah mengangguk, "Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat mengembalikannya kepadamu."

Aminah menarik nafas.

"Demi Allah," katanya, "setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar pada kemudian hari. Ketika aku mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut, aku bisa melihat istana-istana Busra di Syam menjadi terang benderang. Demi Allah, aku belum pernah melihat orang mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya, ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit."

Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata lembut, "Biarkan dia bersamamu dan pulanglah dengan tenang."

Saudaraku tercinta, Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya membuat Halimah benar-benar mengembalikan Muhammad kepada ibunya..

-------to be continued----------

Ensiklopedia mini:

*BURUNG PUTIH*

Dalam kitab Sunan Ad Darimi dan Kitab Imam Ahmad disebutkan, malaikat yang mendatangi Muhammad pertama-tama bukan berbentuk manusia, melainkan menyerupai dua burung putih yag menyambar dan membawa lari beliau.

Sumber:
Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 4-5

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

Sirah Nabawiyah 2 - PENUTURAN RASULULLAH - 1


  " PENUTURAN RASULULLAH "

    Saudaraku tercinta, setelah Muhammad diangkat menjadi Rasulullah, ia diminta para sahabat untuk menceritakan tentang dirinya. Inilah yang Rasulullah katakan tentang diri beliau.

   "Ketika ibuku mengandungku, ia melihat sinar keluar dari perutnya. Karena sinar tersebut, istana-istana di Syam bercahaya.

   " Aku disusui di Bani Sa'ad bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan membawa baskom emas yang penuh berisi salju.

    "Kedua orang tersebut mengambilku, lalu membelah dadaku, mengeluarkan jantungku, membelahnya, mengeluarkan gumpalan hitam dari jantungku, dan membuangnya, Setelah itu, keduanya mencuci jantungku dan dadaku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah seorang dari keduanya berkata kepada sahabat satunya. ' Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya.'

    " Dia menimbangku dengan sepuluh orang umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.

   " Orang pertama berkata. ' Timbanglah dia dengan seratus orang dari umatnya.'

    " Orang kedua itu menimbangku dengan seratus orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. ' Orang pertama berkata lagi, ' Timbanglah dia dengan seribu orang dari umatnya. ' Orang kedua menimbangku dengan seribu orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.'

    " Orang pertama berkata, ' Biarkan dia, Demi Allah, seandainya engkau menimbangnya dengan seluruh umatnya, ia lebih berat daripada mereka'."


----- to be continued------

Ensiklopedi mini

Tujuan Pembelahan Dada

Tujuan peristiwa ini adalah mempersiapkan diri Muhammad untuk mendapatkan pemeliharaan dan wahyu agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah dan membenarkan risalahnya.


Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 2 - 3

Kisah Sirah Nabawiyah - PEMBELAHAN DADA- 34

"PEMBELAHAN DADA "

Saudaraku Pecinta Rosulullah, peristiwa itu terjadi tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman. Saat itu, umur Muhammad belum lagi genap tiga tahun.

Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan kambing bersama saudara - saudaranya. Tiba-tiba, salah seorang putra Halimah datang berlari - lari sambil menangis.

"Ada apa? " tanya Halimah dan suaminya panik.

" Saudaraku yang dari Quraisy itu!  Ia diambil oleh dua orang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan! Dadanya dibelah sambil dibalik - balikkan! "

Halimah dan Harits segera berlari mencari Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik - baik.

" Apa yang terjadi padamu, Nak? " tanya mereka.

" Aku didatangi oleh dua orang laki-laki berpakaian putih. Aku dibaringkan, lalu dadaku dibedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari."

Tanpa bertanya lagi, Halimah segera membawa Muhammad pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.

" Aku takut Muhammad didatangi dan digoda oleh jin" kata Halimah kepada suaminya.

" Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah " jawab Harits.
Saudaraku Pecinta Rosul, sebenarnya siapakah dua orang laki-laki itu?

- - - To be continued - - -

Ensiklopedi Mini :

* Malaikat Jibril *

Menurut riwayat dari sahabat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, Anas bin Malik, yang mendatangi Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah malaikat yang menyamar menjadi manusia. Salah satunya adalah Jibril, Malaikat Pembawa Wahyu.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 1 ( Kelahiran Rasulullah)
Halaman: 68 - 69

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOmeShiroh

Kisah Sirah Nabawiyah -MUHAMMAD KEMBALI KE DUSUN-33

" MUHAMMAD KEMBALI KE DUSUN"

Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya itu.

" Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!" ujar Aminah sambil mencubit gemas pipi putranya.

Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan mata berbinar-binar penuh rasa terima kasih, "Kalian telah merawat Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterima kasih ?"

Halimah dan suaminya saling berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan Muhammad. Mereka amat menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang, kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.

"Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir ia terserang penyakit menular yang ku dengar kini sedang mewabah di Mekah." pinta Halimah.

Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena ia hampir tak sanggup berpisah lagi dengan putranya. Namun, Abdul Muthalib datang. Bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di daerah pedalaman.

"Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani Sa'ad sampai ia berusia lima tahun," kata Abdul Muthalib, "agar ia di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengar bahasa Arab yang fasih sehingga nanti ia akan mampu berbicara dengan kata-kata yang fasih pula."

Aminah mengerti bahwa ia harus kembali melepas Muhammad demi masa depan putranya sendiri.

"Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu boleh kalian membawanya kembali," kata Aminah.

Ayah Bunda, akhirnya Muhammad pun dibawa kembali ke dusun Bani Sa'ad. Namun, di sana ia mengalami sebuah peristiwa yang sangat mengguncangkan. Peristiwa apakah itu ?

--- to be continued ---

Ensiklopedi Mini :

" Rahmat Bagi Semesta Alam"

Keberkahan yang dialami keluarga Halimah adalah bukti bahwa Rasululloh Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam diutus untuk membawa rahmat (kasih sayang) untuk seluruh alam. Sebagaimana ditegaskan oleh firman Allah, "Dan Kami tidak mengutus kamu kecuali sebagai rahmat bagi segenap alam."

Sumber : Buku Muhammad Telada nku Julid 1 (Kelahiran Rasulullah)
Halaman : 66 - 67

Kisah Sirah Nabawiyah - KEBERKAHAN - 32

KEBERKAHAN


Keberkahan yang dibawa Muhammad kecil tidak berhenti sampai disitu, Saudaraku tercinta. Dalam perjalanan kembali ke Dusun Bani Sa'ad, kembali terjadi hal yang mengherankan.

"Suamiku,tidakkah engkau melihat terjadi hal yang aneh pada keledai tungganganku?" tanya Halimah.

"Saat kita pergi, keledai ini berjalan pelan sekali," Harits menanggapi, "tetapi, kini ia dapat berjalan cepat seolah tak kenal lelah. Padahal beban yang dibawa cukup berat."

Saudaraku tercinta,keledai itu berjalan cukup cepat sehingga bisa menyusul dan melewati rombongan wanita Bani Sa'ad lainnya yang sudah berjalan lebih dulu.

"Halimah putri Abu Dhu'aib!" panggil para wanita keheranan, " tunggulah kami!
Bukankah ini keledai yang engkau tunggangi saat engkau pergi?"

"Demi Allah, begitulah," balas Halimah," ini memang keledaiku yang dulu."
"Demi Allah, keledaimu kini bertambah perkasa!"
Ketika tiba dirumah, Halimah dan Harits tambah terkejut.
"Sepetak tanah kita!" Bisik Halimah tidak percaya.
"Sepetak tanah kita jadi begitu hijau dan subur! Padahal, saat kita berangkat, tak ada sepetak tanah pun yang lebih gersang dari ini!"

"Domba-domba juga! seru Harits,"Domba-domba kita jadi gemuk dan susunya penuh. Kini kita dapat memerah dan meminum susu mereka setiap hari."

Begitulah keberkahan yang mereka terima selama mengasuh Muhammad. Namun, dua tahun pun berlalu, kini tiba saat mengembalikan Muhammad kepada ibunya.

*********** to be continued ***********


Ensiklopedia Mini :

Kakak Angkat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Anak-anak Halimah dan Harits adalah saudara sesusuan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam. Mereka adalah Abdullah, Unaisah,dan Syaima. Syaima bahkan ikut mengasuh Muhammad. Nama asli Syaima adalah Hudzafah atau Judzamah. Kelak dalam perang melawan kota Tha'if, Syaima tertawan pasukan Islam. Namun Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wa sallam, memperlakukannya dengan sangat hormat dan mengembalikan kakak angkat beliau itu kepada keluarganya.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid ke-1 ( Kelahiran Rasulullah ) hal.64-65

#SygmaDayaInsani
#MuhammadTeladanku
#OneDayOneShiroh

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template