Judul ke 17
MENGGALI SUMUR ZAMZAM
Saudaraku tercinta, saat itu sumur zamzam telah terkubur dan dilupakan orang selama ratusan tahun. Namun, Abdul Muthalib tidak pernah lupa pada sejarah Mekah bahwa dulu pernah ada mata air yang menghidupi Mekah, mata air yang memancar keluar oleh kaki Ismail.
"Aku harus menemukannya!" pikir Abdul Muthalib. "Aku harus menemukan kembali sumur zamzam yang telah dilupakan orang! Apalagi aku bertugas menyediakan air dan makanan bagi penduduk Mekah."
Pikiran seperti itu tidak pernah hilang dari benaknya, "Aku harus menemukannya! Aku harus menemukannya!"
Setelah itu, Abdul Muthalib mengambil tembilang dan memanggil putra satu-satunya, "Harits, temani Ayah mencari dan menggali kembali Sumur Zamzam!"
Harits mengangguk. Kemudian, mereka mulai mencari di mana dulu letak Mata Air Zamzam berada. Setelah beberapa kali mencoba menggali di beberapa tempat, sumur zamzam tidak juga ditemukan.
"Ayah, mungkin Sumur Zamzam memang telah hilang," kata Harits.
"Tidak, Nak! Ayah yakin sumur itu masih ada! Kita harus menemukannya! Orang-orang Mekah akan hidup lebih baik jika Sumur Zamzam ada di tengah kita!"
Dengan gigih, keduanya pun terus mencari. Orang-orang Quraisy, penduduk asli Mekah, melihat perbuatan mereka dengan heran.
"Mengapa engkau masih terus menggali, Abdul Muthalib? Bukankah dulu nenek moyang kita, Mudzaz bin Amr pernah menggalinya, namun tidak berhasil?"
Abdul Muthalib menaruh tembilangnya dan duduk. Ya, ratusan tahun yang lalu, Mudzaz bin Amr, mertua Nabi Ismail AS, pernah mencoba menggali Zamzam, namun tidak berhasil. Padahal, saat itu Mudzaz telah mempersembahkan sesaji berupa pedang dan pelana berpangkal emas agar Sumur Zamzam ditemukan.
Saudaraku tercinta, apakah Abdul Muthalib menyerah dan menghentikan penggalian?
----- to be continued----
Ensiklopedia Mini :
* Sumber Air Mekah *
Abdul Muthalib adalah pengurus air dan makanan bagi tamu-tamu yang datang ke Mekah. Setelah ratusan tahun Sumur Zamzam tertimbun, air harus didatangkan dari beberapa sumur yang terpencar-pencar di sekitar Mekah.
Sumber : Buku 'Muhammad Teladanku' jilid 1 (Kelahiran Muhammad) halaman 34-35
#SygmaDayaInsani
#OneDayOneShiroh
#MuhammadTeladanku
SIRO SYGMA JABAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
loading..
0 komentar:
Posting Komentar