Rabu, 04 November 2015

Sirah Nabawiyah 4 - "BERITA UNTUK UMAR" - 6

"BERITA UNTUK UMAR"

Saudara-saudaraku, Umar melanjutkan langkahnya menuju Darul Arqam. "Sudah jelas, Muhammadlah yang menyebabkan semua kesengsaraan ini! Aku harus membunuhnya agar Mekah kembali damai dan tenang. Mengenai Hamzah, aku akan bertarung dengannya. Aku yang mati atau Hamzah yang mati, itu tidak terlalu membuatku risau!"

Tiba-tiba, lamunannya buyar ketika Nu'aim bin Abdullah menegurnya, "Hendak kemana, wahai putra Khattab?"

"Aku akan menemui Muhammad! Dia yang menukar agama nenek moyang kita. Dia yang memecah-belah masyarakat Quraisy. Dia memiliki banyak angan-angan bodoh. Dia yang mencaci tuhan-tuhan kita. Untuk semua kesalahannya itu, aku akan menebas lehernya!"

"Demi Allah, engkau telah tertipu oleh dirimu sendiri, wahai Umar! Apakah tindakanmu membunuh Muhammad akan dibiarkan saja oleh Bani Abdi Manaf? Tidakkah lebih baik engkau pulang dan mengurusi keluargamu sendiri?"

Umar berhenti melangkah dan bertanya tajam, "Keluargaku yang mana?"

"Saudara sepupumu sendiri, Sa'id bin Zaid bin Ammar dan istrinya yang tidak lain adalah adik perempuanmu, Fathimah binti Khattab. Mereka telah mengikuti ajaran Muhammad, urusi saja mereka dulu!"

Saurara-saudaraku, Umar segera membalikkan badan dan melangkah cepat menuju ke rumah adiknya.

"Kalau itu benar, aku akan bertindak pada Sa'id bin Zaid seperti yang pernah dilakukan ayahku yang garang. Al Khattab, kepada ayah Sa'id, Zaid bin Ammar! Berani-beraninya dia memeluk islam, sedangkan dia tahu aku membenci agama itu!"

Dengan keras, Umar bin khattab menggedor pintu rumah Sa'id dan Fathimah. Suaranya berdentum-dentum keras mengejutkan siapa pun yang ada di dalam. Sudah bisa diduga, kali ini akan jatuh lagi korban dalam penganiayaan yang menimpa kaum Muslimin.

----Bersambung----

Ensiklopedi Mini

"Mengangkat Menantu"

Saat menjadi khalifah, Umar bin Khatthab pernah memergoki pembicaraan seorang gadis penjual susu dan ibunya pada tengah malam. Sang ibu menyuruh gadis itu mencampur susunya dengan air agar mereka lebih untung, tetapi si gadis tidak mau karena takut kepada Allah. Esoknya, Umar menjodohkan sang gadis dengan salah seorang putranya yang bernama Ashim.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku
Jilid ke 4 ( Ketabahan), halaman 12-13

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template