Rabu, 04 November 2015

Sirah Nabawiyah 4 - SURAT THAHA - 8


          📖 SURAT THAHA 📖

    Namun, Umar tidak bisa melawan rasa sayang kepada adiknya. Amarahnyapun padam seperti api terguyur hujan. Ia duduk. Ditatapnya wajah sang adik dalam-dalam, disesalinya luka akibat tamparan tadi.

   " Perlihatkan lembaran-lembaran yang tadi kalian baca agar aku tahu apa yang Muhammad bawa, " pinta Umar.

   " Kami khawatir engkau merampas lembaran-lembaran itu."
   " Tidak perlu takut, perlihatkanlah. Aku bersumpah akan mengembalikannya."

    Saat itu, timbul harapan di hati Fathimah agar kakaknya memeluk Islam.
    " Kakak, engkau adalah penyembah berhala, karena itu engkau kotor. Sesungguhnya, lembaran ini tidak boleh disentuh kecuali oleh orang yang suci."

    Tanpa berkata lagi, Umar berdiri, lalu mandi. Setelah itu, ia kembali dan membaca lembaran-lembaran tadi, lalu berhenti. Tangannya terkulai. Matanya sayu. Dikembalikannya lembaran-lembaran tadi ke tangan Fathimah. Dengan rasa heran dan penuh harap. Fathimah memperhatikan wajah kakaknya. Kemudian didengarnya Umar mendesah, " Alangkah bagus dan agung kata-kata ini."

    Seolah mendadak matahari yang benderang muncul dari balik awan. Khabbab bin Al Arat segera keluar dari persembunyiannya.

   " Wahai, Umar! " Serunya meluap-luap, " aku sungguh berharap mudah-mudahan Allah mengistimewakan dirimu. Kemaren, kudengar Rasulullah berdoa, ' Ya Allah! Kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua Umar ; Abu jahal 'Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab! "
    Mendengar itu, Umar segera bangkit dan bergegas menuju Darul Arqam. Namun, tangannya masih menghunus pedang dan wajahnya tetap seperti singa padang pasir yang siap bertarung.

------- bersambung---------

📚 Ensiklopedi mini

Al Qur'an Bukan Mantra Sihir
Ketika diam-diam mendengar Rasulullah membaca Al qur'an pada malam hari, Umar terpesona. Namun, ia berkata dalam hati, " kalau ini bukan syair, ini pasti ucapan seorang penyihir." Namun sesaat kemudian, Rasulullah membaca surah Al Haqqah ayat 42, " Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya."

Sumber ; Buku Muhammad Teladanku jilid 4 ( ketabahan ) halaman 16 - 17

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template