Rabu, 04 November 2015

Sirah Nabawiyah 4 - UTUSAN QURAISY- 12

UTUSAN QURAISY

Saudaraku, apa yang terjadi dengan Muslim yang berhijrah ke Habasyah?
"Kita tidak bisa membiarkan mereka berlindung di Habasyah!" seru seorang pembesar Quraisy. "Dengan perlindungan yang diberikan Raja Najasyi, aku khawatir mereka akan bertambah kuat dan membahayakan kita!"

"Kirim utusan kepada Najasyi!" Sambut pembesar yang lain, "bujuk dia, katakan apa saja agar dia memulangkan para pengikut Muhammad itu!"

Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi'ah diutus menemui Raja Habasyah, Najasyi. Tiba di Habasyah, mereka mempersembahkan hadiah-hadiah berharga untuk raja dan para pembesarnya.

"Paduka Raja, "kata mereka, "kaum Muslim yang datang ke negeri Paduka ini adalah budak-budak kami yang tidak punya malu. Mereka meninggalkan agama bangsanya dan tidak pula menganut agama paduka. Mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri yang tidak kami kenal dan tidak juga paduka kenal. Kami diutus kepada Paduka oleh pemimpin-pemimpin masyarakat mereka, oleh orangtua-orangtua mereka, paman mereka, dan keluarga mereka sendiri, agar Paduka sudi mengembalikan orang-orang itu kepada kami. Kami lebih mengetahui betapa orang-orang itu mencemarkan dan memaki-maki tuhan-tuhan kami."

Sebenarnya, kedua utusan itu telah menyogok para pembesar istana untuk membantu mereka meyakinkan raja. Namun, Najasyi adalah raja yang bijaksana. Dia sama sekali tidak terpengaruh hadiah-hadiah yang di bawa kedua utusan Quraisy. Dia tidak mau mengusir kaun Muslimin kembali sebelum ia mendengar sendiri apa alasan mereka pergi dari Mekah.

"Bawa para pengungsi itu ke hadapanku!"perintah Najasyi.

Begitu seluruh kaum Muslimin menghadap, Raja bertanya, "Agama apa ini yang sampai membuat Tuan-Tuan meninggalkan masyarakat Tuan sendiri, tetapi tidak juga Tuan-Tuan menganut agamaku atau agama lain?"

Saudaraku, jawaban kaum Muslimin akan menentukan :apakah mereka bisa meyakinkan raja atau mereka dipaksa keluar dari Habasyah sebagai tawanan Quraisy?


-to be continued-

Ensiklopedi mini

"Wajib Hijrah"

Kaum Muslimin wajib hijrah ke tempat lain jika di tempatnya sudah tidak dapat lagi melaksanakan syiar-syiar Islam berupa shalat, shaum, adzan, haji, dan sebagainya. Namun setelah Rosulullah SAW kelak menaklukan Mekah, tidak boleh lagi kaum Muslimin berhijrah. Jika mereka ditindas, mereka harus berjihad melawannya.

Sumber buku Muhammad Teladanku Jilid 4 (ketabahan) hal. 24-25

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template