Rabu, 04 November 2015

Sirah Nabawiyah 4 - JAWABAN KAUM MUSLIMIN - 13

JAWABAN KAUM MUSLIMIN

    Saat itu, yang menjadi juru bicara kaum Muslimin adalah sepupu Rasulullah yang amat tampan, Ja'far bin Abu Thalib.

    "Paduka Raja," ucap Ja'far penuh hormat, "ketika itu, kami masyarakat yang bodoh, kami menyembah berhala, bangkai pun kami makan, segala kejahatan kami lakukan, memutuskan hubungan dengan kerabat, dengan tetanggapun kami tidak baik, yang kuat menindas yang lemah. Demikian keadaan kami sampai Tuhan mengutus seorang utusan Nya dari kalangan kami yang sudah kami kenal asal-usulnya. Dia jujur, dapat dipercaya, dan bersih pula. Dia mengajak kami menyembah hanya kepada Allah Yang Mahatunggal; meninggalkan batu - batu dan patung - patung yang selama itu kami dan nenek moyang kami menyembahnya. Dia menganjurkan kami untuk tidak berdusta, untuk berlaku jujur, mengadakan hubungan baik dengan keluarga dan tetangga, menyudahi pertumpahan darah, serta menghentikan perbuatan terlarang lainnya. Dia melarang kami melakukan segala kejahatan dan menggunakan kata - kata dusta, melarang memakan harta anak yatim, dan melarang mencemarkan perempuan - perempuan yang bersih. Dia minta kami menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Selanjutnya, disuruhnya kami melakukan shalat, zakat, dan shaum (lalu Ja'far menyebut beberapa ketentuan Islam). Kami pun membenarkannya. Kami turut segala yang diperintahkan Allah. Lalu, yang kami sembah hanya Allah Yang Mahatunggal, tidak menyekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun juga. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan. Oleh karena itulah, masyarakat kami memusuhi kami, menyiksa kami, dan menghasut supaya kami meninggalkan agama kami dan kembali menyembah berhala supaya kami membenarkan segala keburukan yang pernah kami lakukan dulu. Oleh karena mereka memaksa kami, menganiaya kami, menekan kami dan menghalang - halangi kami dari agama kami, maka kami pun keluar, pergi ke negeri Tuan ini, Tuan jugalah yang menjadi pilihan kami, senang sekali kami berada di dekat Tuan, dengan harapan, di sini tidak akan ada penganiayaan."

    Najasyi mendengarkan dengan penuh kesungguhan, lalu katanya, "Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat Tuan - Tuan bacakan kepada kami?"

--- bersambung ---


📚Ensiklopedi mini

Boleh dan Haram Hijrah

🏇Kaum Muslimin diperbolehkan berhijrah ke negeri lain jika di negerinya menghadapi bencana yang sangat menyulitkan sehingga tidak dapat beribadah dengan baik. Kaum Muslimin diharamkan alias dilarang hijrah ke negeri lain jika kepergiannya malah menyebabkan terabaikannya kewajiban Islam yang memang tidak dapat dilakukan oleh orang lain.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 4 (Ketabahan) halaman, 26 - 27.

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template