Rabu, 04 November 2015

Sirah Nabawiyah 4 - ISLAM MENGAJARKAN KEBAIKAN - 11

"ISLAM MENGAJARKAN KEBAIKAN"

Islam kemudian menjadi bahan diskusi hangat di kota Mekah. Mereka yang penasaran terus bertanya kepada temannya yang muslim. Sementara itu, mereka yang benci tidak henti-hentinya menjelekkan agama ini.

"Apa yang diajarkan agama baru ini ? Katakan kepadaku, Sobat. Biar aku paham mengapa kamu begitu mudah meninggalkan agama nenek moyang kita," kata seseorang kepada sahabatnya.

"Engkau tahu bahwa hidupku sangat sulit," jawab teman muslimnya, "setiap kali kulihat orang-orang kaya mengendarai kuda-kuda istimewa, mengenakan pakaian mewah, dan memasuki rumah megah, aku jadi bertanya, untuk apa sebenarnya Tuhan menciptakan aku ini ? Aku tidak bisa menikmati hidup kecuali bekerja keras untuk makan sehari-hari. Aku tidak tahu setelah aku mati akan kemana aku pergi. Sungguh sulit rasanya menjadi orang yang berharga dan mulia.

Sang Muslim menoleh dan melihat wajah temannya itu tampak bersungguh-sungguh.

"Namun kemudian, Islam datang dan mengajarkan bahwa kemuliaan bukan terletak pada tumpukan emas dan perak kita, melainkan pada sebanyak apa kebaikan yang telah kita buat. Islam tidak melarang perdagangan dan orang menjadi kaya, tetapi Islam mengajarkan bahwa nilai cinta kasih, persaudaraan, tolong-menolong, dan kebersamaan berada jauh di atas nilai setumpuk harta. Jadi engkau tahu, setelah datangnya Islam, aku merasa menjadi manusia yang lebih berarti daripada sebelumnya."

Sang teman mengangguk-angguk.

"Lebih dari itu,"lanjut si Muslim, "Islam mengenalkan aku kepada siapa sebenarnya Pencipta alam yang patut disembah: bukan berhala yang tidak bisa apa-apa, melainkan Allah. Melalui Rasulullah, Allah menurunkan perkataan-Nya buat kita. Coba dengarkan beberapa ayat berikut ini. Engkau akan tahu bahwa tidak seorang penyair pun yang mampu menandingi keindahan bahasanya apalagi kebenaran isinya."

Kemudian, beberapa ayat Al Qur'an mengalun dari mulut si Muslim dan langsung menembus hati temannya yang kini kian larut dan kian dekat pada kebenaran.

---Bersambung----

Ensiklopedi Mini

"Kesaksian Musuh"

Bahkan para musuh Rasulullah pun tidak dapat mengingkari kejujuran Rasulullah SAW. Tirmidzi meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW, "Sesungguhnya kami tidak mendustakanmu, tapi kami mendustakan apa yang engkau bawa."

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, Jilid 4 (Ketabahan), Halaman 22-23

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template