Senin, 27 Juli 2015

Sirah Nabawiyah 2 - HAJAR ASWAD - 29

" HAJAR ASWAD "

Ayah Bunda, ternyata yang datang pertama kali sekali dari pintu Shafa adalah Muhammad. Orang-orang pun bersorak lega.

"Ini dia Al Amin!" seru mereka. "Ia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima putusannya."

Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang mereka alami. Muhammad yang saat itu belum berumur 30 tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan bijaksana. Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan pada mata setiap orang dari masing-masing kabilah Quraisy. Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil keputusan, akan terjadi pertumpahan darah diantara kabilah-kabilah itu.

Muhammad berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Tolong bawakan sehelai kain."

Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan menghamparkan kain itu. Ia lalu mendekati Hajar Aswad. Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah kain.

"Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini," kata beliau lagi.

Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan bersama-sama mengangkat Hajar Aswad. Di tempat Hajar Aswad semula berada, Muhammad mengangkat dan meletakkannya kembali.

Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan Muhammad yang adil itu.
Demikianlah Ayah Bunda, pada waktu mudanya, Rasulullah SAW telah menjadi orang yang cerdas dan bijaksana.
----bersambung----

Ensiklopedi Mini :

" Hajar Aswad "

Tanggal 18 Januari 930 muncul 1.500 orang gerombolan Sekte Qaramithah yang menyusup dalam rombongan jamaah haji. Enam hari kemudian, mereka mencuri dan menyandera Hajar Aswad. Lebih dari dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 951Masehi, Khalifah Al Mansur dari Dinasti Fathimiyyah menebusnya dengan harga luar biasa dan mengembalikannya ke Mekah.

Sumber :
Buku Muhammad Teladanku
Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman 58-59

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template