Senin, 27 Juli 2015

Sirah Nabawiyah 2 - PEMBICARAAN ABU THALIB - 21

" PEMBICARAAN ABU THALIB "

    Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah kembali pada menyusun kafilah perdagangan musim panas mereka untuk membawa barang dagangan ke Syria. Khadijah juga sedang mempersiapkan barang dagangannya, tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi pemimpin kafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, namun tidak satu pun yang berkenan di hatinya.

    Mendengar ini, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan menawarkan kepadanya Muhammad, keponakannya yang baru berusia dua puluh lima tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Thalib tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad lebih dari sekedar mampu. Seperti penduduk Mekah lain, Khadijah pun telah mendengar nama Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah menjulukinya " Al Amin " atau " Orang yang bisa dipercaya " ? Maka, Khadijah segera menyetujui tawaran Abu Thalib. Bahkan ia hendak memberi Muhammad upah dua kali lipat daripada yang diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu, Abu Thalib pulang dengan gembira.

    Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah yang kemudian menerangkan tentang seluk - beluk perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan tangkas. Ia segera memahami semuanya. Tidak satu penjelasan pun yang ia minta diterangkan ulang.

    Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah. Khadijah menyertakan seorang pembantu laki - lakinya yang terpercaya, Maisarah, untuk mendampingi Muhammad diperjalanan. Diantar Abu Thalib dan paman - pamannya yang lain, Muhammad  datang pada hari yang telah ditentukan. Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang menanti mereka dengan surat - surat perdagangan.

    Pemimpin kafilah membunyikan bel dan semuanya segera berangkat. Pada musim panas, kafilah Mekah berangkat menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka beristirahat pada siang hari karena perjalanan siang akan sangat melelahkan semua orang. Maka, berangkatlah Muhammad menempuh jalur yang pernah ditempuh bersama pamannya tiga belas tahun yang lalu.

    Nah , Saudaraku tercinta, berhasilkah Muhammad menjalankan tugasnya ?

------- bersambung---------

Ensiklopedi Mini

Upah untuk Muhammad

Tadinya, upah yang diberikan Khadijah bagi seorang agen adalah dua ekor unta. Namun, Abu Thalib menawarnya menjadi empat ekor unta. Maka, Khadijah pun menjawab, " Kalau permintaan itu bagi orang yang jauh dan tidak kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai. "

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2, ( Masa Muda ) Halaman 42 - 43.

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template