Senin, 27 Juli 2015

Sirah Nabawiyah 2 - PERLINDUNGAN ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala - 14

" PERLINDUNGAN ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala"

Ayah Bunda, untung Abu Thalib segera melaksanakan apa yang disarankan oleh Buhaira karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang, datanglah tiga orang Ahli Kitab bernama Zurair, Daris dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri-ciri seperti ini dan itu.

Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar tentang Muhammad. Buhaira memandang senjata-senjata yang mereka sandang dengan perasaan ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya. Maka, Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya Buhaira menasihati ketiganya akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.

Demikianlah Ayah Bunda, Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik akhlaknya, paling mulia asal-usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling benar tutur katanya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang mengotori kaum laki-laki sehingga semua orang menjulukinya "Al Amin" karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik.

Kelak setelah menjadi seorang rasul. Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Pada masa kecilku , aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkat batu untuk satu permainan yang biasa dilakukan anak-anak. Semua dari kami melepas baju dan meletakkan baju kami di atas pundak (sebagai ganjalan) untuk memikul batu.

"Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata : 'kenakan pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman-temanku."

--- to be continued---

Ensiklopedi Mini

" Membantu Paman "

Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekadar mencari uang saku, tetapi untuk membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)
Halaman : 28-29

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template