Senin, 27 Juli 2015

Sirah Nabawiyah - Zaid bin Haritsah - 32

👳Zaid bin Haritsah👳

Suatu hari, keponakan bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah bunda Khadijah dalam keadaan mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya dengan baik.

Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan cara diculik.

Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang dengan ibunya ketika datang para perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di Pasar Ukazh, Mekah, tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullah SAW, orang yang amat Zaid cintai.

Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu. Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya mengganggap Zaid seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun, secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.

Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya.

"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya."

Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga mengangkat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad. Kelak, ketika Islam datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Maha Adil Allah Yang Agung.

-----bersambung-----

Ensiklopedia Mini :

🏇Syahid pada Perang Mu'tah🏇

Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, ia gugur sebagai syuhada ketika menjadi panglima pasukan Muslim pada Perang Mu'tah melawan pasukan Romawi.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 64-65

0 komentar:

 

Cuman Cerita Kami Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template